Ragam Kebahasaan Teks Eksposisi (2)
3. Kata
Ada 3 jenis kata yang sering digunakan dalam teks eksposisi yaitu kata benda (nomina), kata kerja (verba), dan kata sifat (adjektiva/adjektif).
- Kata Benda (Nomina)
Kata benda adalah kata yang mengacu kepada nama benda, nama manusia, nama binatang, dan nama kota/negara.
Contohnya: Meja, Pintu, Pulpen, Motor, Mobil, Adi, Ani, Bima, Jerapah, Gajah, Harimau, Bekasi, Cirebon, Semarang, Bandung, Paris, Jepang, Inggris, dll.
Berikut adalah ciri-ciri dari kata benda, yaitu:
1) Mengandung imbuhan; ke-an, pe-an, pe-, -an, dan ke-. Jadi segala kata yang mengandung imbuhan (ke-an, pe-an, pe-, -an, dan ke-) itu termasuk ke dalam kata benda.
Contoh: - Kedamaian.
(Kata kedamaian termasuk ke dalam kata benda karena di dalamnya ada imbuhan ke-an dan kata dasarnya adalah damai).
- Pelari.
(Kata pelari juga termasuk ke dalam kata benda karena di dalamnya
ada imbuhan Pe- dan kata dasarnya
adalah lari).
-
Sayuran.
(Kata sayuran juga termasuk ke dalam kata benda karena di dalamnya ada
imbuhan –an dan kata dasarnya adalah sayur).
2) Dapat disisipi kata bukan. Jadi, kata yang di dalamnya dapat disisipi kata bukan berarti termasuk ke dalam kata benda.
Contoh: Meja menjadi Bukan Meja
Pengadilan menjadi Bukan Pengadilan
(Kata meja dan pengadilan termasuk ke dalam kata benda karena kedua kata tersebut
dapat disisipi kata bukan).
3) Dapat membentuk konstruksi “Kata Benda + Yang + Kata Sifat”. Jadi, kalau kata tsb dapat disusun menjadi seperti itu berarti kata tersebut termasuk ke dalam kata benda.
Contoh: Meja menjadi Meja yang kuat
KB + Yg + KS
Pengadilan menjadi Pengadilan yang jujur
KB + Yg + KS
- Kata Kerja (Verba)
Kata kerja adalah kata yang menggambarkan proses, perbuatan, dan keadaan.
Contohnya: berjalan, memasak, dan tidur.
(Kata berjalan termasuk ke dalam kata kerja yang menggambarkan proses. Sedangkan, kata memasak termasuk ke dalam kata kerja
yang menggambarkan perbuatan. Dan
kata tidur termasuk ke dalam kata
kerja yang menggambarkan keadaan).
Berikut adalah ciri-ciri dari kata kerja, yaitu:
1) Mengandung imbuhan; me-, ber-, -kan, di-, dan -i. Jadi segala kata yang mengandung imbuhan (me-, ber-, -kan, di-, dan -i) itu termasuk ke dalam kata kerja.
Contoh: - Membaca.
(Kata membaca termasuk ke dalam kata kerja karena di dalamnya ada imbuhan mem- dan kata dasarnya adalah baca).
- Berdoa.
(Kata berdoa termasuk ke dalam kata kerja karena di dalamnya ada imbuhan ber- dan kata dasarnya adalah doa).
- Jauhkan.
(Kata jauhkan termasuk ke dalam kata kerja karena di dalamnya ada imbuhan -kan dan kata dasarnya adalah jauh).
2) Dapat disisipi kata tidak. Jadi, kata yang di dalamnya dapat disisipi kata tidak berarti termasuk ke dalam kata kerja.
Contoh:
Tidur menjadi Tidak
Tidur
Membaca menjadi Tidak Membaca
(Kata tidur dan membaca termasuk ke dalam kata kerja karena kedua kata tersebut
dapat disisipi kata tidak).
3) Dapat membentuk konstruksi “Kata Kerja + Dengan + Kata Sifat”. Jadi, kalau kata tsb dapat disusun menjadi seperti itu berarti kata tersebut termasuk ke dalam kata Kerja.
Contoh:
Tidur menjadi
Tidur dengan
nyenyak
KK + dengan + KS
Membaca menjadi Membaca dengan teliti
KK
+ dengan + KS
- Kata Sifat (Adjektiva/Adjektif)
Kata sifat adalah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sifat/ciri-ciri seseorang/suatu benda.
Contohnya: Cantik, Pendek, Tinggi, Panjang, Jujur, Ramah.
Berikut adalah ciri-ciri dari kata sifat, yaitu:
1) Mengandung imbuhan ter-. Jadi segala kata yang mengandung imbuhan (ter-) itu termasuk ke dalam kata sifat.
Contoh: Terkotor, Terbersih, Terindah.
(Kata terkotor, terbersih, dan terindah itu termasuk ke dalam kata sifat karena di dalamnya ada imbuhan ter-).
2) Dapat disisipi kata keterangan (agak, sangat, paling/sekali). Jadi, kata yang di dalamnya dapat disisipi kata keterangan (agak, sangat, paling/sekali) berarti termasuk ke dalam kata sifat.
Contoh: - Cantik menjadi Sangat Cantik
(Kata cantik termasuk ke dalam kata sifat karena
kata tersebut dapat disisipi kata keterangan sangat).
- Rajin menjadi Paling Rajin
(Kata rajin termasuk ke dalam kata sifat karena
kata tersebut dapat disisipi kata keterangan paling).
3) Dapat membentuk konstruksi “Se- + Kata Sifat Diulang + -Nya”. Jadi, kalau kata tsb dapat disusun menjadi seperti itu berarti kata tersebut termasuk ke dalam kata sifat.
Contoh: Cantik menjadi Secantik-cantiknya
Se- + KS diulang+ -Nya
Baik menjadi Sebaik-baiknya
Se- + KS diulang+ -Nya
4. Frasa
Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak dapat dipisahkan. Nah, kenapa tidak bisa dipisah? karena kalau dipisah nanti maknanya akan berbeda dari makna sebelumnya (re: makna ketika digabung).
Contoh Frasa: - Rumah Ayah (memiliki arti Rumah milik Ayah)
- Wayang Kulit (memiliki arti Wayang yang terbuat dari kulit)
- Wayang Wong (memiliki arti Wayang yang diperankan oleh orang)
Selanjutnya berdasarkan jenisnya, frasa dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Frasa
Nomina
Frasa nomina adalah kelompok kata yang memiliki unsur inti/kata inti berjenis kata benda (nomina).
Contoh:
Gibran makan tahu bulat.
Frasa Nomina
(Frasa tahu bulat pada kalimat tersebut termasuk ke dalam frasa nomina. Kenapa? Karena pada frasa tahu bulat terdapat unsur inti yang berjenis kata benda yaitu kata tahu. Jadi, unsur inti yang berjenis kata bendanya adalah kata tahu).
2. Frasa
Verba
Frasa Verba adalah kelompok kata yang memiliki unsur inti/kata inti berjenis kata kerja (verba).
Contoh: Buku latihan belum dikembalikan guru.
Frasa Verba
(Frasa belum dikembalikan pada kalimat tersebut termasuk ke dalam frasa verba. Kenapa? Karena pada frasa belum dikembalikan terdapat unsur inti yang berjenis kata kerja yaitu kata dikembalikan. Jadi, unsur inti yang berjenis kata kerjanya adalah kata dikembalikan).
3. Frasa
Adjektif
Frasa adjektif adalah kelompok kata yang memiliki unsur inti/kata inti berjenis kata sifat (adjektif).
Contoh: Pramudita sangat cantik.
Frasa Adjektif
(Frasa sangat cantik pada kalimat tersebut termasuk ke dalam frasa adjektif. Kenapa? Karena pada frasa sangat cantik terdapat unsur inti yang berjenis kata sifat yaitu kata cantik. Jadi, unsur inti yang berjenis kata sifatnya adalah kata cantik).
- Ade Leny Rahmawati -
Komentar
Posting Komentar