TUGAS MENGANALISIS TEKS DEBAT (2)
Sumber: ultimagz.com
Baca dialog debat berikut ini dengan seksama!
Moderator : Banyak sekali tayangan kekerasan yang
menimbulkan banyak masalah terhadap perilaku anak bangsa untuk ke depannya dan
akan membuat anak bangsa yang menjadi penerus Indonesia nantinya hancur dan selalu membuat masalah untuk
negaranya sendiri. Tapi bagaimanakah cara mengatasinya? Walaupun sudah ada
undang-undang yang menjelaskan tentang tayangan kekerasan, tapi undang-undang
itu masih sulit diterapkan di Indonesia. Lalu, bagaimanakah cara mengatasinya?
Mari kita pecahkan bersama dengan debat berikut ini.
Andien : Banyak kekerasan yang ditayangkan di televisi
dan jika terus dibiarkan, itu akan sangat merusak karakter bangsa untuk ke
depannya.
Satya : Merusak karakter? Saya pikir tidak.
Dion : Iya betul. Tayangan kekerasan justru akan
membawa seseorang yang menontonnya terbawa ke dalam kehidupan nyata. Dan itu
malah lebih bagus.
Bayu : Justru itu yang tidak boleh dibiarkan. Jika
sudah terbawa dalam kehidupan nyata, cara menanggulanginya pun akan lebih
sulit.
Cika : Dan hal itu akan menimbulkan dampak besar bagi
bangsa kita.
Tri : Dampak besar seperti apa maksudnya?
Andien : Sekarang banyak sekali tindakan kriminal yang
dilakukan di masyarakat, dan saya rasa itu karena mereka sering menonton
tayangan-tayangan seperti itu.
Dion : Saya pikir itu bukan karena tayangan kekerasan,
karena walaupun orang tersebut tidak menonton tayangan tersebut kalau orang
yang sudah memiliki jiwa keras pasti dia akan tetap melakukannya.
Satya : Setiap orang pasti memiliki karakter yang
buruk, tapi karakter itu tidak akan selalu datang ketika orang tersebut tidak
memiliki tekanan.
Bayu : Dan tayangan itulah yang menimbulkan tekanan
sehingga karakter buruk dari seseorang itu muncul.
Tri : Saya rasa itu tidak menimbulkan tekanan, justru
tayangan yang dia tonton itu yang memang dia sukai, jadi dia akan merasa lebih
senang melihat itu, bukan tertekan.
Cika : Tapi, sekarang sudah banyak pelaku-pelaku
kejahatan yang menggunakan media tayangan televisi untuk mengetahui suatu
teknik dalam melaksanakan kejahatan.
Satya : Kalau itu namanya bukan merusak karakter, tapi
dia memang karakternya sudah rusak dari dulu.
Dion : Orang yang melakukan tindak kriminal itu memang
dari dulunya sudah memiliki dorongan untuk melakukan tindak kriminalnya itu.
Tri : Saya belum pernah mendengar ada seorang pelaku kriminal
melakukan kejahatan dengan alasan karena sering menonton tayangan kekerasan.
Andien : Ingat, karakter yang rusak itu bukanlah hanya
orang melakukan tindakan kriminal atau semacamnya, tapi orang yang bolos
sekolah, tidak mengerjakan PR itu juga termasuk orang yang berkarakter buruk.
Bayu : Itu lebih disebabkan karena orang tersebut
sering menonton tayangan di TV dan mempraktekkannya dalam dunia nyata.
Cika : Sehingga kali ini di buku-buku LKS juga
disebutkan pendidikan karakter, dan itu bertujuan untuk mengurangi masalah yang
disebabkan karena alasan tadi.
Satya : Tapi sekarang TV sudah ada di mana-mana di setiap
rumah.
Dion : Dan setiap siswa pasti akan menontonnya, bahkan
tayangan kekerasan sudah biasa, karena zaman sekarang acara TV itu kebanyakan
yang seperti itu.
Tri : Tapi tidak semua siswa yang ada di kelas ini
memiliki karakter yang buruk, kan?
Andien : Karena orang tidak akan berubah sifatnya dengan
seketika, setelah orang itu nonton, sifatnya langsung berubah. Tidak mungkin
seperti itu.
Satya : Berarti perusakan watak seseorang bukanlah
karena tayangan TV, kan?
Bayu : Orang tidak akan merubah karakternya dengan
seketika.
Dion : Lalu, bagaimana dengan orang yang memiliki
watak yang buruk di sekolahnya?
Cika : Itu karena orang tersebut memang dari dulunya
seperti itu, dan tayangan TV semakin memperparahnya.
Tri : Berarti intinya karakter buruk itu bukan karena
tayangan kekerasan di TV, tapi karena dorongan dari dirinya.
Satya : Kalau memang tayangan kekerasan itu merusak
karakter bangsa, mengapa masih belum ada penegasan dari pemerintah, misalnya
undang-undang atau semacamnya.
Tri : Itu karena memang tayangan kekerasan di TV itu
masih belum sepenuhnya bisa merusak karakter bangsa.
Satya : Walaupun memang sekarang banyak sekali karakter
bangsa yang rusak tapi itu bukanlah sepenuhnya akibat tayangan di TV tapi
waktulah yang merubah semua itu, karena tayangan di TV itu sepenuhnya hanyalah
untuk hiburan semata. Tapi musibah yang datang kepada semua orang itu
menyebabkan tekanan yang berat sehingga orang tersebut karakternya menjadi
rusak.
Andien : Waktu itu sementara, tapi pengalaman untuk
selamanya. Memang orang yang melihat tayangan kekerasan di TV itu tidak akan
langsung rusak karakternya.
Bayu : Tapi ingatan/imajinasi tayangan tersebut akan
langsung melekat di dalam pikiran orang tersebut sampai kapanpun.
Cika : Ketika orang itu mengalami tekanan, maka
imajinasi itu akan muncul dan langsung merubah pikirannya, perlahan tapi pasti
karakter jelek akan muncul dari dalam dirinya.
Dion : Jadi intinya bukan tayangan kekerasan di TV
yang merusak karakter, tapi tekanan beratlah yang bisa menimbulkan orang
tersebut melakukan apapun yang dia sukai.
Tri : Sehingga watak buruk akan muncul dari dalam
dirinya.
Satya : Walaupun di sekolah sudah diadakan pendidikan
karakter tapi itu tidak akan merubah semuanya, karena imajinasi kekerasan yang
ditonton ketika kecil akan selalu ada dalam pikiran setiap manusia, di manapun
dan sampai kapanpun.
Andien : Jadi semuanya setuju dengan pernyataan bahwa
tayangan kekerasan di televisi itulah yang merusak karakter bangsa, kan?
Moderator : Jadi kesimpulannya adalah tayangan kekerasan di
TV memang akan merusak dan meracuni otak kalian untuk ke depannya dan ketika
kita mengalami tekanan yang berat maka imajinasi kekerasan akan muncul di dalam
pikiran kita, karena tidak mungkin ketika kita mengalami masalah yang ada di
dalam pikiran kita itu adalah spongebob, Marsha and The Bear, dan lainnya tapi
yang akan muncul adalah imajinasi yang memang bisa menuntaskan masalah tersebut
yang salah satunya adalah tayangan kekerasan tadi. Waktu itu sementara, tapi
pengalaman adalah untuk selamanya, tayangan itu tidak akan langsung merusak,
tapi akan selalu ada dalam pikiran kita selamanya. Pendidikan karakter hanyalah
sebagian kecil dari pembelajaran yang tidak akan bisa mentuntaskan masalah
tersebut, karena imajinasi itu lebih cerdas dari hanya sekedar pendidikan.
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas X
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan dialog debat di
atas!
- Permasalahan apakah yang mereka perdebatkan?
- Siapa sajakah yang menjadi tim pendukung? Berikan bukti argumennya!
- Siapa sajakah yang menjadi tim penentang? Berikan bukti argumennya!
- Siapakah yang menjadi tim penengah? Berikan bukti argumennya!
- Apakah kesimpulan dari debat tersebut?
- Sebutkan 5 pendapat pro dan 5 pendapat kontra dari debat tersebut!
Pendapat Pro
|
Pendapat
Kontra
|
|
|
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusIni ga ada jawaban nya?
BalasHapusJawabannya mana yah
BalasHapus