KALIMAT EFEKTIF
Sumber: fajar-fa.blogspot.com
Kalimat efektif adalah kalimat
yang sesuai dengan kaidah bahasa, baik dari segi ejaan/tanda bacanya,
sehingga mudah dipahami oleh pembaca/pendengarnya. Dengan kata lain,
kalimat efektif itu adalah kalimat yang mampu menyampaikan kembali gagasan-gagasan
pada pendengar/pembacanya seperti yang dimaksudkan oleh si penulis.
Kalimat efektif atau yang sering
disebut juga sebagai kalimat baku selalu digunakan dalam debat. Kalimat efektif
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Berstruktur
lengkap
Kalimat tersebut dikatakan efektif apabila di dalamnya terdiri dari
subjek, predikat, objek, dan keterangan, atau sedikitnya hanya terdiri dari
subjek dan predikat.
a. Subjek
Hindari penggunaan kata depan (di- & ke-) sebelum subjek, karena itu
akan membuat kalimatnya menjadi efektif.
Contoh:
·
Di rumah adat para tetua mendiskusikan
masalah kejahatan yang terjadi. (Kalimat
tidak efektif)
Kalimat di atas tidak efektif karena subjeknya didahului oleh kata depan di-, agar kalimatnya menjadi efektif
maka kata depan di- harus diubah
posisinya seperti berikut.
·
Para tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan
yang terjadi di rumah adat. (Kalimat
efektif)
b. Predikat
Kalimat itu akan efektif apabila predikat kalimatnya tidak didahului oleh
kata “yang”.
Contoh:
·
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa
Melayu. (Kalimat tidak efektif)
Kalimat di atas tidak efektif karena predikatnya didahului oleh kata “yang”, agar kalimatnya menjadi efektif
maka kata “yang” di depan predikat harus dihilangkan
seperti berikut.
·
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. (Kalimat efektif)
2.
Memenuhi
unsur kehematan/tidak menggunakan kata-kata mubadzir
Kalimat itu akan efektif apabila kita menghindari penggunaan kata-kata
yang tidak perlu. Dengan menghemat kata nantinya kalimat akan menjadi lebih padat,
berisi, dan jelas.
Contoh:
·
Banyak guru-guru honorer yang
memprotes kebijakan ini. (Kalimat tidak
efektif)
Kalimat di atas tidak efektif karena terdapat kata-kata mubadzir di
dalamnya. Seharusnya kalau sudah menggunakan kata “banyak” tidak perlu lagi menggunakan kata “guru-guru”, karena
dua-duanya bermakna sama yaitu jamak, sehingga
dianggap mubadzir. Oleh karena itu, agar kalimatnya efektif maka salah satu
katanya harus dihilangkan agar tidak mubadzir, seperti berikut.
·
Banyak guru honorer yang memprotes
kebijakan ini. (Kalimat efektif)
3.
Memenuhi
unsur keparalelan/kesamaan bentuk kata
Maksudnya jika kata pertamanya berbentuk verba (kata kerja), maka kata kedua,
dan ketiganya pun harus berbentuk verba. Begitu juga sebaliknya, kalau kata
pertamanya berbentuk nomina (kata benda), maka kata kedua, dan ketiganya pun
harus berbentuk nomina.
Contoh:
·
Sang tutor menjelaskan, memaparkan,
dan penerapan sebuah aplikasi pada para praktikan. (Kalimat tidak efektif)
Kalimat di atas tidak efektif karena tidak terdapat kesamaan bentuk kata
di dalamnya. Seharusnya jika kata pertama dan keduanya berbentuk verba (menjelaskan, memaparkan) maka kata
ketiganya pun harus berbentuk verba yaitu menerapkan
bukan penerapan (nomina) seperti berikut.
·
Sang tutor menjelaskan, memaparkan,
dan menerapkan sebuah aplikasi pada para praktikan. (Kalimat efektif)
4.
Memenuhi
unsur kelogisan/masuk akal
Jadi, kalimat itu akan dikatakan efektif apabila kalimatnya logis atau
masuk akal.
Contoh:
·
Kepada waktu dan tempat, kami persilakan.
(Kalimat tidak efektif)
Kalimat di atas tidak efektif karena dianggap tidak logis. Kenapa? Karena dalam kalimat itu yang
dipersilakannya adalah waktu dan tempat, bukan pembicara. Padahal waktu dan tempat itu tidak bisa dipersilakan, yang bisa dipersilakan adalah pembicara. Oleh karena itu, agar kalimatnya
menjadi logis, maka yang dipersilakannya harus diganti, bukan waktu dan tempat, tapi pembicara
seperti berikut.
·
Kepada Bapak Asep, kami persilakan. (Kalimat efektif)
5.
Menggunakan
diksi atau pilihan kata yang tepat
Jadi, kalimat itu akan dikatakan efektif apabila pemilihan katanya tepat.
Contoh:
·
Rini adalah wanita yang manis. (Kalimat tidak efektif)
Kalimat di atas tidak efektif karena pilihan katanya dianggap kurang
tepat. Penggunaan kata manis di sini dinilai kurang tepat, karena kata manis
biasanya digunakan untuk menunjukkan sebuah rasa pada makanan dan minuman, bukan pada paras/wajah. Oleh karena itu, agar
kalimatnya menjadi efektif maka kata manis dalam kalimat ini harus diganti
dengan kata cantik, karena kata cantik memang biasa digunakan untuk mengagumi keindahan pada paras/wajah seseorang. Adapun perbaikannya seperti berikut.
·
Rini adalah wanita yang cantik. (Kalimat efektif)
6.
Tidak
mengandung unsur kedaerahan/asing
Jadi, kalimat itu akan dikatakan efektif apabila di dalamnya tidak ada
unsur kedaerahan/asing.
Contoh:
·
Gue nggak mau mengurusi soal itu lagi. (Kalimat tidak efektif)
Kalimat di atas tidak efektif karena di dalamnya terdapat unsur
kedaerahan (Betawi) yaitu kata “gue”
dan ”nggak”. Agar kalimatnya menjadi efektif
maka kata “gue” harus diganti dengan
kata “saya” dan kata “nggak” harus diganti dengan kata “tidak” seperti berikut.
·
Saya tidak mau mengurusi soal itu lagi. (Kalimat efektif)
·
Demi kepuasan para customer kami akan
meningkatkan pelayanan. (Kalimat tidak
efektif)
Kalimat di atas tidak efektif karena di dalamnya terdapat unsur asing
yaitu kata “customer”. Agar
kalimatnya menjadi efektif maka kata “customer”
harus diganti dengan kata “pelanggan”
seperti berikut.
·
Demi kepuasan para pelanggan kami akan
meningkatkan pelayanan. (Kalimat efektif)
7.
Tidak
ambigu/menimbulkan penafsiran ganda
Kalimat itu akan dikatakan efektif apabila di dalamnya tidak menggunakan
kata yang bermakna ambigu.
Contoh:
·
Dia datang kemari memberi tahu. (Kalimat tidak efektif)
Kalimat di atas tidak efektif karena di dalamnya terdapat kata yang
ambigu/memiliki makna ganda, yaitu kata “memberi tahu”. Kata “memberi tahu” di sini memiliki dua arti.
Pertama, kata “memberi tahu” ini dapat diartikan seperti memberi sebuah makanan
yang terbuat dari kacang kedelai (tahu). Kedua,
kata “memberi tahu” ini dapat
diartikan seperti memberi sebuah informasi. Oleh karena itu, agar kalimatnya
menjadi efektif maka redaksi kalimatnya harus lebih diperjelas seperti berikut.
·
Dia datang kemari untuk memberi sekantong tahu goreng.
(Kalimat efektif)
-AL-
Komentar
Posting Komentar