Tata Cara Debat
Sumber: edmentuminternational.com
Adapun tata cara debat adalah sebagai berikut:
1. Pembukaan dan perkenalan
Pembukaan dan perkenalan dalam debat dilakukan oleh moderator.
2. Penyampaian argumen
Jadi, tiap-tiap tim harus menyampaikan argumen mengapa mereka setuju dan tidak setuju terhadap mosi.
Penyampaian argumen biasanya dilakukan oleh pembicara 1 tim pro terlebih dahulu. Pembicara 1 tim pro akan memberikan alasan mengapa dia setuju terhadap mosi. Kemudian, baru beralih ke pembicara 1 tim kontra. Pembicara 1 tim kontra juga akan memberikan alasan mengapa dia tidak setuju terhadap mosi. Selanjutnya, beralih lagi ke pembicara ke 2 tim pro. Pembicara ke 2 tim pro juga akan memberikan alasan mengapa dia setuju terhadap mosi dan alasannya itu nantin akan memperkuat argumen dari pembicara 1 tim pro. Setelah itu, beralih lagi ke pembicara ke 2 tim kontra. Pembicara ke 2 tim kontra juga akan memberikan alasan mengapa dia tidak setuju terhadap mosi dan alasannya itu akan memperkuat argumen dari pembicara 1 tim kontra. Selanjutnya, beralih lagi ke pembicara ke 3 tim pro. Pembicara ke 3 tim pro juga akan memberikan alasan mengapa dia setuju terhadap mosi dan alasannya itu akan memperkuat argumen dari pembicara 1 dan ke 2 tim pro. Terakhir, penyampaian argumen pun beralih ke pembicara ke 3 tim kontra. Pembicara ke 3 tim kontra juga akan memberikan alasan mengapa dia tidak setuju terhadap mosi dan alasannya itu akan memperkuat argumen dari pembicara 1 dan ke 2 tim kontra.
Apakah penyampaian argumen harus dikaitkan dengan data, fakta, dan pendapat para ahli? Iya, karena kalau tidak dikaitkan argumennya tidak akan bisa diterima oleh juri. Mengapa??? karena juri hanya menganggapnya sebagai omong kosong. Oleh karena itu, agar argumen kita dapat diterima oleh juri kita butuh data, fakta, dan pendapat para ahli. Data, fakta, dan pendapat para ahli dalam argumen berfungsi sebagai penguat.
Ketika kita sedang menyampaikan argumen, biasanya lawan akan melakukan interupsi. Interupsi dapat dilakukan oleh pembicara pertama, kedua, dan ketiga.
Interupsi itu ada 2 jenis. Pertama, interupsi dapat berupa pertanyaan. Kedua, interupsi dapat berupa sanggahan. Kedua jenis interupsi ini dilakukan untuk mengetes dan mempermalukan lawan.
Dalam interupsi, setiap pembicara boleh diinterupsi sebanyak 3 kali. Dan Interupsi dapat disampaikan ketika lawan mengizinkan, kalau lawan tidak mengizinkan kita tidak boleh menyampaikan interupsi. Dan etikanya ketika interupsi harus sambil mengacungkan tangan.
3. Pembacaan Simpulan/Pidato Balasan
Alur pembacaan simpulan berbeda dengan penyampaian argumen. Jika, penyampaian argumen di mulai dari pro ke kontra, pembacaan simpulan sebaliknya, di mana pembacaan simpulan di mulainya dari kontra ke pro.
Pembacaan simpulan dapat disampaikan oleh siapa saja, dapat oleh pembicara pertama, kedua, atau ketiga, tapi umumnya disampaikan oleh pembicara pertama tiap-tiap tim.
4. Penutupan
Penutupan dalam debat dilakukan oleh moderator.
-AL-
Komentar
Posting Komentar